OTONOMI DAERAH BERIKAN DAMPAK POSITIF
Terkait
Menghadapi Tantangan Global Megatrend 2050, Diperlukan Cara Menyiapkan Tenaga Terampil di Masa Depan
329 Peserta Lulus SKD dan Berhak Mengikuti SKB
Pemanggilan Asesmen Pelaksana Calon Ketua Tim Kerja
678 PPPK ikuti kegiatan Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah
BKPSMD Turut Partisipasi Bersih Pantai Sodong Dalam Rangka Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat
CILACAP - Dalam rangka memperingati Hari Otda (Otonomi Daerah) ke-XXVIII 2024, Pemerintah Kabupaten Cilacap menggelar upacara di Halaman Pendopo Wijayakusuma Cakti, Setda Cilacap (Kamis, 25/04/2024).
Kegiatan ini mengusung tema "Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat" dimana Pj Bupati Cilacap, Awaluddin Muuri, A.P., M.M bertindak sebagai Inspektur Upacara, Camat Binangun, Agus Wantoso, S.STP., M.Si. sebagai Komandan Upacara dan Kepala Bagian Pemerintahan Setda Cilacap dan Drs. Oktriviyanto Subekti, M.Si. sebagai Perwira Upacara.
Pj. Bupati Cilacap membacakan amanat Menteri Dalam Negeri, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. Muhammad Tito Karnavian, B.A., M.A., Ph.D. mengatakan setelah 28 tahun berlalu, otonomi daerah telah memberikan dampak positif, berupa meningkatnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), bertambahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kemampuan Fiskal Daerah.
Selain dituntut untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang, Pemerintah daerah juga dihadapkan pada hambatan dan tantangan dalam pembangunan daerah untuk mendorong program pembangunan nasional yang meliputi penanganan stunting, penurunan angka kemiskinan ekstrem, pengendalian inflasi, peningkatan pelayanan publik yang berkualitas melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), percepatan proses pemulihan perekonomian nasional maupun daerah serta ekonomi hijau dan lingkungan yang sehat.
Selanjutnya diketahui, perjalanan otonomi daerah telah mencapai tahap kematangan untuk melahirkan berbagai terobosan kebijakan bernilai manfaat dalam rangka identifikasi dan perencanaan wilayah-wilayah yang berpotensi dikembangkan secara terintegrasi, yang kemudian membentuk aglomerasi kegiatan perekonomian dan terhubung antara satu wilayah dengan wilayah lainnya.